Kuliah untuk apa sih?

Jumat, 26 Februari 2010
Pertanya itu yang akhir-akhir ini cukup mengusik konsentrasi saya. Ini terjadi karena saya telah memasuki tahun ke-3 di SMK. Sebenarnya saya baru boleh memasuki bangku kuliah setelah tahun ke-4, ini karena sekolah saya mengunakan kurikulum pendidikan empat tahun. Dimana pada satu tahun terakhir digunakan untuk melaksanakan praktik kerja industri (prakerin). Namun, hal ini tak menyurutkan saya untuk tetap mencari informasi tentang jenjang pendidikan lanjutan setelah SMK. Terlintas dibenak saya untuk kuliah, tapi muncul lagi option untuk langsung bekerja saja. Ini karena saya bersekolah di kejuruan dimana saya telah dibekali dengan pengetahuan dan skill kejuruan yang cukup memadai. Lalu, untuk apa kuliah kan saya sudah mempunyai bekal untuk langsung bekerja?
Saya mulai berpikir, bertanya pada diri sendiri, meminta pendapat orang-orang terdekat, dan mencari informasi tentang dunia perkuliahan.
Eureka! Ternyata banyak hal yang bisa saya dapat jika saya melanjutkan kuliah. Saya mulai menulisakan hal-hal apa saja yang akan saya dapat jika saya kuliah. Pada baris pertama saya tuliskan ‘Pertemanan’, yup tak bisa dipungkiri lagi bahwa kita pasti akan mendapat teman. Sejak taman kanak-kanak kita pasti mendapatkan teman, dan dari pertemananlah terjalin hubungan kerjasama yang sering terjadi apabila kita berada dalam dunia usaha. Baris ke dua saya tuliskan ‘Pengetahuan’, kita belajar sesuatu yang baru yang sebelumnya mungkin belum kita dapat. Pengetahuan akan cara belajar di universitas sangat berbeda dengan di sekolah. Baris ke tiga saya tuliskan ‘Mengembangkan bakat dan kemampuan’, ini sangat berlaku bagi kita yang memang memiliki ambisi pada jurusan yang kita pilih. Semisal saya, saya menyukai dunia IT dimana yang sudah saya dapat sebelumnya adalah tentang komputer dan jaringan. Kemungkinan besar, jika saya memasuki jurusan Informatika, saya akan lebih memahami dan dapat mengembangkan ilmu serta kemampuan yang saya dapat sebelumnya. Selanjutnya pada line ke empat saya tuliskan ‘Tanggung jawab’, dimana kita akan mulai mempertanggungjawabkan semua yang telah kita lakukan. Kita bertanggungjawab untuk bisa menjadi sarjana dan memperoleh nilai terbaik.
Yak, tidak hanya empat point di atas yang kita dapat apabila saya kuliah. Masih banyak keuntungan lain yang bisa kita dapat. Saya yakin akan ada alasan yang cukup untuk saya kuliah.
Lalu, bagaimana dengan keadaaan saya yang pas-pasan? Darimana saya bisa mendapatkan biaya untuk melanjutkan kuliah sedangkan orang tua saya masih menanggung banyak hal –tidak hanya pendidikan saja-? Yup, segera saya dapatkan sedikit pencerahan. Saya menyadari bahwa saya bersekolah di kejuruan, dimana saya telah dibekali keahlian khusus yang bisa saya terapkan. Saya bisa kuliah sambil bekerja atau bisa juga mencari beasiswa kuliah. Bukankah saat ini banyak PT yang memberikan beasiswa? Dengan demikian saya yakin kelak saya tetap bisa kuliah. Semoga.
Jadi, kuliah untuk apa?
Pekerjaan, gengsi, menaikkan status sosial, atau apa?
Yang pasti, saya bercita-cita untuk bisa kuliah dan bekerja sesuai dengan skill dan minat saya. Niat, usaha, doa, positif thinking, dan jangan menyerah! Tuhan akan memberikan kemudahan bagi hambanya yang mau berusaha dalam kebaikan. Tuntutlah ilmu setinggi langit! Semangat!


0 komentar:

Posting Komentar

 

Browse

Quote Inside

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.— Nelson Mandela

Hananser