Let’s Fight To Be A Winner

Sabtu, 27 Februari 2010
Jadi pengusaha? Apa masalahnya? Banyak di sekitar kita yang menjadi pengusaha yang sukses. Namun, banyak juga yang masih mengalami kegagalan dalam berusaha, meskipun kegagalan dalam masalah yang kecil.
Pengusaha yang sukses pasti memiliki kunci kesuksesan. Dan dalam berusaha tersebut, kunci mereka selalu dipegang teguh dengan kuat. Dimulai dari perintisan usaha dengan modal kecil, berkembang dan berkembang menjadi usaha yang sangat sukses dengan keteguhan mereka. Di antara kunci tersebut, salah satu kunci adalah pengusaha harus “berperang”. Dalam peperangan, pasti ada musuh yang harus dikalahkan. Dalam hal ini, siapakah musuh kita dalam berusaha?
Dalam suatu riwayat, disampaikan bahwa “lebih besarnya perang seseorang adalah perang orang tersebut dengan hawa nafsunya“. Maka, hawa nafsu yang selalu mengusik usaha kita mencapai kesusksesan harus segera dikalahkan agar kita dapat mencapai puncak kesuksesan. Sebenarnya, “peperangan” tersebut tak hanya digunakn bagi para pengusaha “asli”, tapi juga bagi siapapun yang ingin mencapai prestasi atau keinginan, seperti hal yang kecil adalah para siswa. Sehingga, mereka dapat mencapai prestasi sebaik mungkin.
Dalam “peperangan” tersebut, kita memerlukan beberapa jurus tambahan agar kita dapat mencapai kesuksesan yang maksimal, selain mengalahkan hawa nafsu itu sendiri. Beberapa jurus yang dapat dipakai adalah jurus FIGHT, yang terdiri dari :
F : Fokuskan diri
I : Inisiatif
G : Goyahkan hawa nafsu (kalahkan)
H : Hidup penuh semangat
T : Targetkan tujuan
Dengan jurus FIGHT tersebut, insyaAllah kita dapat memenagkan “peperangan” dengan baik. Kita akan menang minimal atas diri kita sendiri mengalahkan hawa nafsu kita. Yang pada akhirnya, kita dapat menjadi pemenang sejati dalam mencapai kesuksesan usaha kita.

Kuliah untuk apa sih?

Jumat, 26 Februari 2010
Pertanya itu yang akhir-akhir ini cukup mengusik konsentrasi saya. Ini terjadi karena saya telah memasuki tahun ke-3 di SMK. Sebenarnya saya baru boleh memasuki bangku kuliah setelah tahun ke-4, ini karena sekolah saya mengunakan kurikulum pendidikan empat tahun. Dimana pada satu tahun terakhir digunakan untuk melaksanakan praktik kerja industri (prakerin). Namun, hal ini tak menyurutkan saya untuk tetap mencari informasi tentang jenjang pendidikan lanjutan setelah SMK. Terlintas dibenak saya untuk kuliah, tapi muncul lagi option untuk langsung bekerja saja. Ini karena saya bersekolah di kejuruan dimana saya telah dibekali dengan pengetahuan dan skill kejuruan yang cukup memadai. Lalu, untuk apa kuliah kan saya sudah mempunyai bekal untuk langsung bekerja?
Saya mulai berpikir, bertanya pada diri sendiri, meminta pendapat orang-orang terdekat, dan mencari informasi tentang dunia perkuliahan.
Eureka! Ternyata banyak hal yang bisa saya dapat jika saya melanjutkan kuliah. Saya mulai menulisakan hal-hal apa saja yang akan saya dapat jika saya kuliah. Pada baris pertama saya tuliskan ‘Pertemanan’, yup tak bisa dipungkiri lagi bahwa kita pasti akan mendapat teman. Sejak taman kanak-kanak kita pasti mendapatkan teman, dan dari pertemananlah terjalin hubungan kerjasama yang sering terjadi apabila kita berada dalam dunia usaha. Baris ke dua saya tuliskan ‘Pengetahuan’, kita belajar sesuatu yang baru yang sebelumnya mungkin belum kita dapat. Pengetahuan akan cara belajar di universitas sangat berbeda dengan di sekolah. Baris ke tiga saya tuliskan ‘Mengembangkan bakat dan kemampuan’, ini sangat berlaku bagi kita yang memang memiliki ambisi pada jurusan yang kita pilih. Semisal saya, saya menyukai dunia IT dimana yang sudah saya dapat sebelumnya adalah tentang komputer dan jaringan. Kemungkinan besar, jika saya memasuki jurusan Informatika, saya akan lebih memahami dan dapat mengembangkan ilmu serta kemampuan yang saya dapat sebelumnya. Selanjutnya pada line ke empat saya tuliskan ‘Tanggung jawab’, dimana kita akan mulai mempertanggungjawabkan semua yang telah kita lakukan. Kita bertanggungjawab untuk bisa menjadi sarjana dan memperoleh nilai terbaik.
Yak, tidak hanya empat point di atas yang kita dapat apabila saya kuliah. Masih banyak keuntungan lain yang bisa kita dapat. Saya yakin akan ada alasan yang cukup untuk saya kuliah.
Lalu, bagaimana dengan keadaaan saya yang pas-pasan? Darimana saya bisa mendapatkan biaya untuk melanjutkan kuliah sedangkan orang tua saya masih menanggung banyak hal –tidak hanya pendidikan saja-? Yup, segera saya dapatkan sedikit pencerahan. Saya menyadari bahwa saya bersekolah di kejuruan, dimana saya telah dibekali keahlian khusus yang bisa saya terapkan. Saya bisa kuliah sambil bekerja atau bisa juga mencari beasiswa kuliah. Bukankah saat ini banyak PT yang memberikan beasiswa? Dengan demikian saya yakin kelak saya tetap bisa kuliah. Semoga.
Jadi, kuliah untuk apa?
Pekerjaan, gengsi, menaikkan status sosial, atau apa?
Yang pasti, saya bercita-cita untuk bisa kuliah dan bekerja sesuai dengan skill dan minat saya. Niat, usaha, doa, positif thinking, dan jangan menyerah! Tuhan akan memberikan kemudahan bagi hambanya yang mau berusaha dalam kebaikan. Tuntutlah ilmu setinggi langit! Semangat!


Perlunya Try Out

Beberapa bulan terakhir yang kami ketahui sedang gencar-gencarnya pengadaan try out (TO) masuk perguruan tinggi (PT). Berbondong-bondong para siswa dari berbagai sekolah menengah atas dan sederajat mengikuti tes ini. Sempat terlintas di benak saya, sebenarnya apa sih yang didapatkan dengan mengikuti try out? Yup, pertanyaan itu yang kadang membuat saya berpikir dua kali untuk mengikuti try out. Saya mulai berpikir lagi, ternyata banyak hal yang bisa kita dapat dari mengikuti tes semacam ini.

Pertama, kita bisa mengetahui sedikit atau banyak mengenai macam soal yang akan digunakan untuk tes masuk PT. Soal-soal yang diberikan kurang lebih memiliki kemiripan dengan soal ujian masuk PT.
Kedua, dengan cara ini kita akan lebih terlatih untuk mengerjakan soal-soal yang akan di ujikan. Semakin kita sering melatih diri, maka kita akan semakin mudah untuk mengerjakan soal yang diberikan.
Ketiga, dari sinilah kita juga bisa mengevalusai kemampuan kita. Kita dapat mengukur seberapa kemampuan kita untuk mengerjakan soal. Sehingga untuk selanjutnya kita mampu memperbaiki kesalahan yang ada.
Demikian tadi tiga point yang saya jadikan alasan perlunya mengikuti try out ataupun simulasi UMPT. Satu hal yang terpenting bahwa try out dapat melatih kita untuk yakin pada diri sendiri. Yakin pada kemampuan kita akan membantu kita menentukan jurusan kuliah yang ada. Selebihnya, bagaimana anda menyikapi semua ini tergantung niat anda.

Pengorbanan

Selasa, 23 Februari 2010
Sebagai manusia yang menjalani kehidupan, kita tidak hanya beraktivitas untuk hari ini saja. Namun, diperlukan pula pertimbangan untuk tujuan masa-masa kehidupan selanjutnya.
Yang perlu dipahami adalah segala yang menjadi tujuan kita tidak datang begitu saja semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi, tujuan tersebut dapat dicapai dengan adanya pengorbanan.
Berhubungan dengan masalah tujuan ke depan untuk masalah akademisi, kita perlu mempersiapkan pengorbanan demi tercapainya tujuan ke jenjang yang lebih tinggi, sebagai contoh ke jenjang perkuliahan.
Banyak pengorbanan yang perlu kita lakukan : mulai dari biaya, tenaga, pemikiran, perasaan, dan seterusnya. Namun, dibalik pengorbanan yang kita lakukan, masih ada pengorbanan lain yang dilakukan demi tercapainya tujuan kita. Pengorbanan itu pun tidak datang dari orang yang jauh dari kita, tapi datang dari orang yang dekat dengan diri kita. Orang itu tak lain ialah kedua orang tua kita.
Betapa besar pengorbanan mereka untuk keberhasilan dan kesuksesan kita. Besarnya pengorbanan mereka pun tak sebatas pada masalah pembiayaan, namun juga masalah moral, kasih sayang, tenaga, penghidupan, dan seterusnya. Oleh karena itu, sudah semestinya kita bisa memanfaatkan apa yang telah kita peroleh untuk mencapai tujuan kita secara optimal. Dan selanjutnya, jangan sampai diri kita melupakan pengorbanan kedua orang tua, dengan tetap menghormati dan melakukan yang terbaik untuk mereka.
 

Browse

Quote Inside

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.— Nelson Mandela

Hananser